Aku menulis maka aku belajar

Thursday, March 25, 2010

Peringatan - sajak proletar Wiji Thukul

Kemarin bongkar-bongkar buku-buku dan kertas-kertas yang bertebaran di mana-mana. Tak sengaja menemukan puisi karya Wiji Thukul. Mungkin bisa kita maknai dalam refleksi pribadi dan sosial...

PERINGATAN

Jika rakyat pergi ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati barangkali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: LAWAN!

Wiji Thukul
Solo 1986
Penyair aksi, tukang becak, tukang plitur...
hilang tahun 1998

No comments:

Post a Comment

One Earth, Many Faces

One Earth, Many Faces